Seorang pria dituduh melecehkan seorang perempuan lewat e-mail (surat elektronik) yang dianggap sudah mengganggu. Pelecehan itu juga dilakukan lewat pesan singkat (SMS).

Si perempuan yang menjadi sasaran pelecehan kemudian melaporkan Taylor Brandon Patterson (22) ke polisi, sebagaimana diberitakan di situs San Antonia Express News, Sabtu (26/1/2013), yang bermarkas di San Antonio, Texas, Amerika Serikat.

Mantan pacar Patterson ini melaporkan bahwa pada 15 Januari 2013 meminta Patterson berhenti mengganggu. Dia sudah tidak ingin memiliki hubungan apa pun dengan sang mantan itu.

Kemudian seorang polisi mencoba menengahi dengan meminta langsung Patterson menghentikan ulahnya. Patterson tetap tak acuh. Dia terus mengirim pesan. Kalimat-kalimat terakhirnya lewat surat elektronik dipajang di situs salah satu harian AS itu.

“Unit kami sedang diberangkatkan hari ini, jika saya kembali dan jujur saja ini tidak bisa saya pastikan. Saya minta maaf karena kita harus berpisah dalam keadaan tidak baik. Saya tidak inginkan ada darah buruk di antara kita. Saya minta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin telah saya perbuat. Siapa tahu jika sudah kembali kita bisa berhubungan baik lagi. Mungkin saya akan kembali ke Amerika dalam keadaan lebih baik. Hingga itu terwujud selamat menjalani hari-indah indah dan semoga kamu tetap baik-baik saja ya. Atas keinginan Tuhan saya akan kembali dalam kondisi rapuh. Harap tidak segan membalas jika berkenan….” Si perempuan kembali mengontak polisi dan surat penangkapan dikeluarkan pada Kamis (24/1/2013) dengan tuduhan pelecehan. Pesan itu dianggap sebagai perilaku buruk Kelas B